Thursday, February 01, 2007

 

Beli yang asli ga mampu, tapi malu pakai yg palsu?

Kemarin ada orang datang ke toko dan melihat harga celana dan jersey REF.
Kemudian dia melihat harga kaosnya.
Setelah ketawa kecil dia nengok ke gue yg lagi jaga dengan seragam store keeper gue dan ngomong
"Celananya mahal amat... di toko saya harganya cuma 30 ribu. Mana laku celana seperti ini"

Gue tanya baik baik "Bapak jual celana basket juga? Celana apa aja Pak?"
Dengan cepat dia menjawab "Banyaaak, Nike ada, Jordan ada, Adidas ada..."
Denger merek merek itu gue ga tahan utk tanya " Murah banget pak! Asli semua tuh??"
Dengan manyun dan perlahan dia jawab " Yaaa... enggak..."
Dengan cepat gue menimpali "Ya kalau gitu jelas beda dong Pak. Kami ga jual produk palsu. Kita betul betul merk sendiri dengan desain sendiri..."

Setelah mikir sedikit dia langsung nanya lagi
"Ini juga kaosnya kemahalan. 75 ribu sih mendingan saya beli ke Ouval"
Sambil senyum gue nanya balik "Di Ouval jual kaos basket Pak?"
Sambil manyun lagi dia jawab "Yaa.... nggak ada..."
Otomatis gue nyahut "Kalau gitu ya jelas beda Pak... Kami kan jualnya baju basket. Kalau di sana jual baju basket ya silahkan aja..."

Setelah itu, dia langsung manggut manggut, nengok sekitar, kemudian keluar toko.
Mungkin mau lapor sama bosnya.

Entah kenapa, belum banyak orang yang sadar perbedaan JELAS dari REF Basketball CLothing.
Kaos, Celana dan Jersey kami desain sendiri. Kami merk dagang. Bukan tukang malsuin baju.
Dan kami adalah clothing basket. Bukan clothing biasa.

Kalau orang masih nyaman dan ga malu pake celana Nike palsu, ya silakan aja.
Tapi utk yg malu pake Nike palsu dan ga kuat ngeluarin 210 ribu buat beli kaos atau jersey Nike asli, ada REF Basketball clothing.

Kaos kami 75.000
Celana 60.000

Murah atau mahal? Bandingin sama siapa dulu? Kami ga bikin produk bajakan.
Kami asli otentik desain sendiri. Bandingin kami dengan perusahaan baju basket yg punya desain sendiri.
Siapa saja? Nike, And 1, Adidas, Reebok, dll.
Siapa yg lebih murah?
Now,
Check out some of our designs...





Segini aja dulu. Sisanya kalau mau liat. Silakan mampir ke toko kami
REF Basketball Clothing.
GOR C-TRA Arena, jalan Cikutra Bandung.

Wednesday, January 10, 2007

 

Wajah baru REF Basketball Clothing!!!

REF Basketball Clothing masuk 2007 dengan wajah baru. Interior dan Eksteriornya baru, dan produknya banyak yang baru...
Silakan intip dibawah ini





Saturday, December 23, 2006

 

BABY BLUE IVERSON

Denver Nuggets kalah 101-96 dari Sacramento Kings pada pertandingan pertamanya dengan Iverson.
8 menit pertama Iverson duduk di cadangan dan ketika dia masuk penonton memberikan standing ovation.
Iverson dapat 22 points dan 10 assist




Saya menanti 13 pertandingan berlalu dan berharap ada foto dimana 2 orang ini ada dalam foto yang sama dengan jersey yang sama...
As we all know, Carmelo masih di skors NBA gara gara "nimpe" pemain New York Knicks.
ps: Everything sure is fast for Iverson, especially for his sneakers. He already got his baby blue Reebok for his first game.

Friday, December 22, 2006

 

KOBE BRYANT 24!

Kobe Bryant adalah pemain basket yang luar biasa.

Sayangnya, dia juga seorang manusia biasa.

Beberapa hal dari Bryant membuat kita terkesima, dan beberapa kesempatan yang lain membuat kita kecewa.

Kita mungkin masih ingat musim kompetisi lalu dia mencetak 81 poin.

Sebagian orang bilang dia jago

Sebagian lagi bilang dia maruk.

Kali ini dengan nomor jerseynya yang baru (awalnya nomor 8 sekarang menjadi 24)

dia membawa Lakers menang melawan tim kuat Utah Jazz dengan penampilan luar biasa terutama di quarter ke tiga ketika dia 9 kali memasukkan angka (FGM) 2 diantaranya 3 points, kemudian dia 10 - 10 dari garis freethrow. Tiba tiba Lakers yang unggul 7 angka menjadi unggul 22 angka

Dia melakukan In Your Face 4 kali masing masing 2 kali terhadap Andrei Kirilenko dan Mehmet Okur!

He stroked it from downtown. He pulled up from mid-range. Kobe Bryant was so on last night, he even made Lindsay Lohan (sitting in the second row) look good.

Fans Lakers begitu terkesima hingga baru di beberapa minggu pertama musim kompetisi tahun ini, mereka sudah berteriak “MVP!-MVP!-MVP!”

Its not even the 50th game of this season!


Tapi seperti yang sebelumnya sudah kita bahas, kadang Kobe Bryant mengecewakan kita. Seperti pertandingan selasa lalu ketika Lakers berhadapan dengan Milwaukee Bucks.

Phil Jackson membuat strategi dengan menjadikan Lamar Odom sebagai posisi sentral.

Di pola tersebut, pada waktu tinggal

16.03 detik bola akan diarahkan kepada Odom, dan dia akan mengambil Winning Shot.

Yang terjadi adalah, Kobe tidak memberikan bolanya kepada Odom, dan memutuskan untuk menembak bola itu sendiri… dan tidak masuk.

Lakers pun kalah, 109-105.

Ini kata Phil Jackson setelah pertandingan

"I wanted Kobe to go directly back to Lamar on that play. That was to inbounds to Kobe and let Lamar walk into his shot, because I figured he was the guy who wouldn't be played and he (Bryant) checked off. Kobe took the challenge and tried to make the shot."

By the way, who is Kobe Bryant?

Untuk yang lupa lupa ingat awal karirnya hingga seperti sekarang, Kobe adalah pemain dengan posisi guard pertama dalam sejarah NBA yang langsung masuk NBA lompat dari SMU pada umur 17.

Dia adalah bagian dari Class of 96 yang dianggap banyak orang sebagai kelas Draft terbaik sepanjang sejarah NBA karena didalamnya selain ada Kobe Bryant juga ada Allen Iverson, Ray Allen, Jermaine O Neal, Stephon Marbury, Steve Nash, dan masih banyak lagi.

Awalnya Bryant masuk NBA pada urutan draft ke 13 untuk Charlotte Hornets, tapi karena Jerry West yang saat itu melihat potensi luar biasa pada Bryant (West pernah bilang dia langsung mengenali bakat luar biasa Bryant ketika lagi di Pre Draft Workouts) langsung meminta hak tukar pemain dengan Charlotte sambil mengoper Vlade Divac ke mereka.

Awal karirnya Bryant jadi cadangan untuk Eddie Jones dan Nick Van Exel, namun setelah dia memenangkan Slam Dunk Contest tahun 1997, nasibnya berubah dan mendapatkan lebih banyak minutes bermain karena memiliki reputasi sebagai High Flyer. Tentu saja fans menginginkan

Kobe bermain.

Masuknya Phil Jackson ke Lakers membuat Bryant jadi semakin berkembang seiring dengan lebih banyaknya waktu Bryant bermain di setiap pertandingan. Bersama dengan Shaquille O Neal, mereka membangun kombinasi Center-Guard yang luar biasa setelah era Kareem dan Magic. Akhirnya dengan tambahan pemain pendukung

seperti Ron Harper, Rick Fox, dll Lakers kembali meraih gelar juara ThreePeat pada tahun 2000, 2001, and 2002.

Musim kompetisi 2002-03, Bryant memiliki rata rata 30 points per game dan menciptakan sejarah dengan 40 atau lebih points per game 9 kali berturut turut dan memiliki rata rata 40.6 sepanjang February. Tambahannya dia mencatat 6.9 rebounds, 5.9 assists, and 2.2 steals per game, all career highs up to that point. Untuk pertama kalinya Bryant masuk sekaligus bersamaan--All-NBA and All-Defensive 1st teams. Sialnya di Playoff Lakers gugur di Western Conference Semifinals pada San Antonio Spurs yang pada akhirnya menjadi juara NBA tahun itu.

Tahun 2003-04 Lakers beli 2 pemain legenda Karl Malone and Gary Payton dan dengan memiliki starter paling mengerikan: Shaquille O'Neal, Malone, Payton, dan Bryant, Lakers masuk ke NBA

Finals. Disitu mereka rontok dari Detroit Pistons dalam 5 games. Pada final tersebut, Bryant rata ratanya 22.6 points per game, shooting 35.1% from the field, dan 4.4 assists per game.

Bryant ditangkap polisi tahun 2003, karena Katelyn Faber, seorang gadis dari Colorado, menuduh Bryant melakukan sexual assault. Endorsement contracts yang dimiliki Bryant langsung dibatalkan seperti dengan McDonald's dan Nutella, kemudian penjualan miniatur dari NBA merchandisers turun drastis untuk yang berbau Kobe Bryant.

Bahkan sebelum kasus pemerkosaan Bryant dikenal sering berantem dengan rekan satu timnya seperti Shaquille O'Neal, Samaki Walker dan Karl Malone. Dengan Malone, Bryant menuduhnya menghina istri Bryant yang ditanggapi oleh Malone dengan reaksi berlebihan dari kesalah

pahaman. Tadinya Malone mau pindah ke tim lain akibat perseteruannya dengan Bryant, namun pada akhirnya memutuskan untuk pensiun. Sementara Payton kita tahu berlabuh di Miami dan menjadi juara NBA.

Tahun 2004 adalah tahun pertama Bryant memimpin Lakers tanpa adanya O Neal. Ternyata

berakhir buruk.

Terutama ketika buku Phil Jackson terbit dengan judul: “The Last Season: A Team in Search of Its Soul”. Ditulis disitu apa yang terjadi sepanjang tahun 2003-2004 dan mengatakan bahwa Kobe Bryant adalah pemain yang "uncoachable."

Phil Jackson pensiun dan pelatih Lakers adalah Rudy T. Setelah Rudy Tomjanovich mengundurkan diri jadi pelatih karena masalah kesehatan, Lakers jadi semakin parah karena untuk pertama kali

dalam 10 tahun Lakers tidak masuk Play Off. Juga untuk pertama kali Bryant tidak masuk NBA All-Defensive Team dan terdegradasi ke All-NBA Third Team.

Kini Phil Jackson sudah kembali, Bryant sudah baikan dengan O Neal, dan nampaknya egonya sudah membaik. Walaupun dengan adanya kasus Lamar Odom diawal tulisan ini.

Mungkinkan Kobe membawa Lakers juara lagi?

Kenapa tidak?

Diluar semua kesalahannya, Kobe Bryant adalah tetap salah satu pemain terbaik dunia. Tidak percaya? Baca

Career Highlightsnya, kemudian pikir lagi…

Career highlights

3-time NBA Champion: 2000, 2001, 2002

8-time NBA All-Star: 1998, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006

Has started in each of his appearances

8 consecutive appearances. (No All-Star game in 1999 due to league-wide lock-out)

NBA All-Star Game MVP: 2002

NBA Scoring Champion: 2006 (35.4)

8-time All-NBA Selection:

First Team: 2002, 2003, 2004, 2006

Second Team: 2000, 2001

Third Team: 1999, 2005

6-time All-Defensive Selection:

First Team: 2000, 2003, 2004, 2006

Second Team: 2001, 2002

2-time NBA regular-season leader, points: 2003 (2,461), 2006 (2,832)

2-time NBA regular-season leader, field goals made: 2003 (868), 2006 (978)

NBA regular-season leader, field goals attempted: 2006 (2,173)

NBA regular-season leader, free throws made: 2006 (696)

NBA All-Rookie Second Team: 1997

NBA All-Star Slam Dunk Champion: 1997

2nd highest single-game point total in NBA history: 81, set on January 22, 2006 vs. the Toronto Raptors. (The record is 100 points set by Wilt Chamberlain on March 2, 1962.)

7th highest single-season point total in NBA history: 2,832, 2005-06 (Top 6 held by Wilt Chamberlain and Michael Jordan)

9th highest single-season scoring average in NBA history: 35.4, 2005-06 (Top 8 held by Wilt Chamberlain, Elgin Baylor, Michael Jordan, and Rick Barry)

Career 40+ Point Games (Regular Season): 67

Career 50+ Point Games (Regular Season): 11

Career triple-doubles (as of 2006): 14 [11]

Career statistics (as of 2006): 23.9 ppg, 5.1 rpg, 4.5 apg, 0.61 bpg, 1.50 spg, .451 FG%, .336 3FG%, .834 FT% [12]

Career playoff statistics (as of 2006): 22.9 ppg, 4.9 rpg, 4.5 apg, 0.73 bpg, 1.34 spg, .438 FG%, .329 3FG%, .791 FT% [13]

NBA records

Kobe Bryant holds eight NBA records:

Most three-point field goals made, one game: 12 (January 7, 2003 vs. Seattle SuperSonics; first player to reach this plateau; tied with Donyell Marshall) [14]

Most three-point field goals made, one half: 8 (March 28, 2003 vs. Washington Wizards; tied with 5 players). [15]

Most consecutive three-point field goals made, one game: 9 (January 7, 2003 vs. Seattle SuperSonics; first player to reach this plateau; tied with Latrell Sprewell and

Ben Gordon). [16]

Most free throws made, one quarter: 14 (3rd quarter, December 20, 2005 vs. Dallas Mavericks; tied with 5 players). [17] [18]

Most free throws attempted, one quarter: 16 (3rd quarter, December 20, 2005 vs. Dallas Mavericks; tied with 6 players). [19] [20]

Most All-Star Game three-point field goals made, all-time: 11 (1997–present; tied with Tracy

McGrady, Ray Allen, and Jason Kidd). [21]

Holds shot-clock era records for:

Greatest percentage of own team's point total (66.4% of the Lakers' 122 points)

Greatest percentage of both teams' combined point total (35.8% of the Lakers' and Raptors' 226 points)

(both set on January 22, 2006 vs. the Toronto Raptors).



Wednesday, December 20, 2006

 

IVERSON GOES TO DENVER!


The news is out!
Iverson will be playing for the Denver Nuggets.

Rasanya aneh mendengar Iverson dan Nuggets pada saat yg bersamaan, tapi itulah yg terjadi.
Karakter Iverson nampak cocok utk Philly, New York, Detroit, yg keras.
tapi yg cocok adalah karakter permainan George Karl yg High Octane Offense.

Dealnya adalah Iverson ditukar dengan Andre Miller, point guardnya Nuggets, Forward Joe Smith dan 2 draft 1st round 2007.




Dibawah adalah foto foto in memoriam Iverson-Philly:



Monday, December 11, 2006

 

New Uniforms...

Agak telat sih, karena sudah jalan cukup panjang. Tapi buat yg belum tau... Ini adalah beberapa seragam baru di NBA...





















 

Where to Iverson?


Berita Iverson akhirnya akan dilepas adalah berita terbesar sejak sekian lama.
Beberapa yang sudah secara terbuka mengincar adalah Boston, Minnesota, dan New Jersey.
Tapi sampai sekarang masih misteri.
Nampaknya bahkan Allen Iverson sendiri belum tahu nasibnya akan berakhir dimana?
He really reminds us of Charles Barkley.
Loud, Controversial, Excellent player, from Philly and then got traded.
Barkley ke Phoenix... Kemanakah Iverson?

Tebakan kalian kemana?
Coba posting di shout blog ini ya?


 

A new basketball idol

More pictures of me as a part of Harlem MagicMasters on a game at Surabaya.
Yang jaga gue adalah pemain yg paling gue hormati diantara semua pemain yg ada di squad ini.
Namanya Curtis Small a.k.a. ATM because he's always on the money.
Orang ini sudah pernah melewati jualan drugs di jalanan New York, hampir mati dibunuh di SMAnya, ditangkap pertama kali karena bawa pistol ke SMA, kemudian ditangkap lagi karena ketauan bawa drugs. Setelah keluar dia bersih dari semuanya dan memilih basket sebagai jalan keluar.
Sekarang dia main di liga profesional Australia sebagai pemain guard pertama yg dibawa dari Amerika. Biasanya pemain Amerika yg dibawa adalah Center atau Forward yg jangkung jangkung.
Dia bahkan pernah diwawancara dan masuk majalah SLAM.
Pernah main lawan Hot Sauce, Skip, Stephon Marbury, Kobe Bryant di lapangan tersuci di dunia: The Rucker Park, New York.


He's a cool guy




















Saturday, December 09, 2006

 

NBA Picture of the Year 2006

Ini adalah foto NBA terbaik tahun 2006
I guess the picture speakes for it self...

Friday, November 24, 2006

 

Who would've known?

Mimpi aja nggak pernah.
Apa lagi tahu bahwa akan kesampaian.
Tapi pada satu hari dalam hidup gue...
I was a Harlem MagicMasters.
Walaupun mereka memang seperti MiuMiu untuk Prada,
tapi bukan masalah ketenaran dari sebuah team yang membuat gue bangga.
Harlem MagicMasters adalah sekumpulan pemain pemain basket yang menyenangkan.
Apalagi mengingat gue suka sekali "merasa" gue orang New York, berada dalam satu lingkungan dengan pemain pemain dari Queens, Newark, New Jersey, dst benar benar seperti hidup dalam khayalan.
I feel like im living inside the movie Barbershop.
Walaupun film itu settingnya di Chicago,
Tapi cara pemain pemain ini ngobrol betul betul SAMA dengan di film tsb.
I couldnt be more happy.

Ini adalah foto foto gue dalam pertandingan bersama Harlem MagicMasters melawan The New York AllStars ketika di Pontianak
















Monday, November 06, 2006

 

My 16 years dream...

Setelah bercita cita selama 16 tahun (dari SD kelas 6) akhirnya kesampaian juga...
Waktu SD, ketika nonton tayangan NBA cita cita saya bukan untuk menjadi pemain NBA, tapi untuk menjadi presenter NBA.
I thought Ary Sudarsono was cool
I thought Helmy Yahya was cool

Sekarang, kira kira 16 tahun dari waktu itu, Pandji Pragiwaksono menjadi presenter NBA di JakTV.
NBA di tayangkan JakTV secara live setiap Minggu pagi di program NBA LA Basketball.
Re-runnya malam pada hari yang sama.

Pertandingan pertama yang saya pegang adalah antara Phoenix Suns dan Memphis Grizzlies hari Minggu tgl 12 November jam 7.30

Dont miss it! :)

Monday, October 30, 2006

 

The Legend Lives on...

Baru beberapa posting yg lalu saya menuliskan betapa Luarbiasanya sosok ini...
Kini beliau sudah dipanggil yang maha kuasa.
Sampai sekarang orang masih susah untuk mencari penandingnya.


Arnold "Red" Auerbach meninggal dunia pada umur 89 tahun.

Beliau melatih Boston Celtics dan membantunya mendapatkan belasan gelar juara. Terbanyak di NBA. Telah melatih begitu banyak pemain hebat, bahkan untuk lebih tepatnya 11 pemain Hall of Fame

Dibawah ini adalah kesan dari orang orang yang dekat dengannya. Dari komentar tersebut kita bisa belajar banyak tentang Red Auerbach, dan juga filosofinya dalam memimpin.

Bill Russel:

"He never made any pretensions about treating players the same. In fact, he treated everybody very differently. Basically, Red treats people as they perceive themselves. What he did best was to create a forum, but one where individuals wouldn't be confined by the system. And he understood the chemistry of a team. People tend to think teamwork is some mysterious force. It isn't. It can, really, be manufactured, and he knew how to do that, to serve each player's needs. And, people always say you need to know how to win. But that's not enough if you want to keep winning. You also have to know why you win. Red always knew that, too."

Larry Bird:

"Red Auerbach was one of the most influential people in my life. Not only was he an inspiration to me throughout my career, he became a close friend, as well. There could only be one Red Auerbach and I'll always be grateful for having the opportunity to experience his genius and his dedication to winning through teamwork."
"Red and I share our passion for the game, our drive to master and our philosophy of whatever it takes to win. It would have been a blast playing for him. Red created a constant level of excellence in the NBA and then showed everybody else how it was done."

Pat Riley:

“Today is a sad day for everybody that knew Red, that competed against him, that enjoyed watching him. He was one of the great, if not the greatest coach, in the history of all of basketball. His record speaks for itself. What he did for the Celtics in the time he was there, not only in winning Championships, but creating this incredible tradition that lives on today, will never be matched. We are going to miss him.”

Isiah Thomas:

"Everyone here at the Knicks organization is saddened at the passing of Red Auerbach. When you think of team play, you have to credit Red for developing and perfecting the concept. The incorporation of team play resulted in the ultimate in our business -- championships.
"More importantly, we all compliment his stance on diversifying the NBA. He was a true pioneer, and everyone associated with our sport owe him gratitude."


Arnold "Red" Auerbach

1917-2006


Wednesday, September 06, 2006

 

The Best Coaches of the NBA

For a guy who is obsessed in both basketball and leadership, to read his blog about Coaches is inevitable.

Begitu banyak pelatih di NBA tapi hanya sedikit yang memberikan pengaruh besar pada liga.
Pelatih seperti Red Auerbach yang revolusioner,

Lenny Wilkens yang memiliki kemenangan terbanyak dalam sejarah NBA, atau Phil Jackson dgn 9 cincin kejuaraan. Ditambah cincin pernikahannya sendiri maka semua jarinya penuh dengan cincin!
Saya sendiri punya pelatih favorit. Salah satunya adalah Larry Brown dengan pendekatan "Team first and Team last" membuat saya cukup terkesima. Semua tim yang dia pegang berhasil masuk play off, bahkan tim tim yang belum pernah menyentuh playoff sekalipun. Seperti Indiana Pacers, New Jersey Nets. Philadelphia 76ers, dll. Dia berhasil membawa Detroit Pistons menang mengalahkan LA Lakers yang saat itu mengejar 4 gelar juara berturut turut. Dengan tim yang tidak memiliki bintang kelas 1 seperti O Neal, Kobe, Iverson, Mc Grady, Tim Duncan, dll.
Disini saya belajar bahwa "Its not about having the best players, but having the right ones"


Selama sebuah system yang baik tercipta dan semua orang disiplin untuk menjalankan fungsinya, maka kemenangan bisa dipastikan.

Setelah sukses membawa Pistons juara tahun berikutnya bertemu dengan sahabatnya yang juga mantan asisten pelatihnya Gregg Popovich. Disinilah Larry Brown kalah dan mengundurkan diri (ada gosip yang mengatakan dia dipecat tapi sumber yang bisa dipercaya bercerita sebaliknya)


Namun setelah Larry Brown menjadi pelatih New York Knicks prestasinya jadi menyedihkan entah kenapa.
Pertarungan 2 pelatih membuat mata saya menuju ke arah Avery Johnson dan Pat Riley.



Avery Johnson adalah pemain yang bisa dikatakan sudah cukup “puas’ main di NBA dan menjadi pelatih. Berprestasi bahkan dengan meraih predikat Coah of the Year. Pendekatannya dalam melatih adalah selalu menonton rekaman pertandingan. Semua pemain diajak untuk mempelajari Video Tapes dari lawan lawannya. Berhadapan dengan seorang pelatih veteran yang pendekatannya adalah berlatih, berlatih dan berlatih. Semuanya dihabiskan di lapangan.
Riley adalah pelatih yang bertanggung jawab atas 5 juara NBA untuk LA Lakers dan yang membuatnya spesial adalah bahwa Riley pertama kali melatih setelah pelatih sebelumnya Paul Westhead dipecat karena berseteru dengan Magic Johnson. Magic tidak suka strategi yang dibawa Magic dan mengatakan kepada pemilik Lakers “Pilih saya, atau Paul Westhead”.


Setelah insiden tersebut, dimanapun Magic bertanding ia disambut dengan cemoohan penonton.
Riley adalah pelatih pada 2 masa Lakers, masa kematangan Kareem Abdul Jabaar dan masa ketika Kareem mulai menua. Di tahun 1988 Riley mengatakan pada Magic untuk mencetak angka lebih banyak dan memberi ruang bagi Kareem untuk menyimpan tenaganya pada momen momen krusial. Ketika Magic diminta untuk mencetak angka lebih banyak bagi team dan menggantikan peran Kareem sebagai score maker ia hanya bertanya dengan kuatir kepada Riley “What does Kareem say?”
Kini seperti yang akhirnya kita tahu, Pat Riley berhasil membawa Miami Heat juara untuk pertama kalinya, dan merupakan cincin kejuaraan yang ke 6 baginya.
Riley selalu memiliki entah rasa percaya diri yang luar biasa atau sedikit kemampuan cenayang.
Ketika Riley membawa Lakers juara di tahun 1987 ia berkata didepan semua pendukungnya “..and I guarantee, next year we’ll win it again!”

Kalimat yang akhirnya dikenal dengan “The Riley Guarantee” tahun berikutnya mereka juara NBA.
Hal serupa terjadi lagi tahun 2006 ini. Pada pertandingan terakhir, Pat Riley mengatakan kepada wartawan “Saya begitu yakin kami akan menang di pertandingan ini, hingga saya tidak bawa baju lagi untuk besok selain yang saya pakai hari ini... Hari ini kami akan menang, dan besok kami akan pulang”

Now THAT is my favourite coach!



This page is powered by Blogger. Isn't yours?