Monday, August 07, 2006
The Best 24 Second in the Game
Tahukah anda, siapa orang paling berjasa dalam membuat dunia Bola Basket menarik untuk ditonton?
Steve Nash dan Phoenix Suns dengan strategi Run and Gun?

Magic Johnson dengan Showtime?
Red Auerbach dengan strategi Fastbreaknya yang revolusioner?
Michael Jordan dengan Hang Time?
Dr J dengan dunk-nya?
Bukan semua nama diatas.
Dulu, NBA memiliki sebuah nama yang luar biasa fenomenal. Nama seseorang yang sangat dominan. Bahkan bisa dikatakan nama paling dominan dalam sejarah NBA; Wilt Chamberlain.
Wilt Chamberlain adalah salah satu pemain dgn tinggi 7 kaki pertama yang dimiliki NBA pada masa itu. Begitu dominan sehingga hingga kini sejarah hanya mencatat 1 nama yang pernah mencatat 100 angka dalam 1 pertandingan; Wilt Chamberlain.

Tim lain mulai mencari cara untuk menundukkan Chamberlain, yaitu menunda nunda waktu ketika sudah memimpin. Tim lawan Chamberlain mulai bermain Passing game sepanjang pertandingan. Khawatir apabila bola lepas ke tangan tim Sixers (tim Chamberlain kala itu) maka Chamberlain akan menunjukkan dominasinya.
Penonton mulai malas untuk menonton NBA, kursi mulai kosong, pendapatan menurun.
Pernah satu kali Philadelphia 76ers kalah dengan angka 24-26!!!
Pada titik inilah, seseorang bernama Danny Biasone mencetuskan ide peraturan 24 second violation. Peraturan yang pada dasarnya mengharuskan sebuah tim untuk melakukan tembakan ke ring dalam waktu 24 detik setelah inbound.
Ketika peraturan ini diterapkan, NBA menjadi sebuah kompetisi yang menarik untuk ditonton, angka yang dicetakpun meningkat. Dan mulailah revolusi Fastbreak yang dicetuskan pelatih legendaris Boston Celtics Red Auerbach, dipopulerkan oleh Magic Johnson, dan dibuat indah dengan High Flying Dunk Michael Jordan.
Tapi mungkin yang paling menarik adalah, bahwa pencipta peraturan 24 second violation, Danny Biasone tidak pernah satu kalipun bermain basket.
Mungkin, teori berikut ini berlaku universal; Bahwa orang luar bisa melihat lebih dalam daripada orang dalam itu sendiri.

Tahukah anda, siapa orang paling berjasa dalam membuat dunia Bola Basket menarik untuk ditonton?
Steve Nash dan Phoenix Suns dengan strategi Run and Gun?

Magic Johnson dengan Showtime?
Red Auerbach dengan strategi Fastbreaknya yang revolusioner?
Michael Jordan dengan Hang Time?
Dr J dengan dunk-nya?
Bukan semua nama diatas.
Dulu, NBA memiliki sebuah nama yang luar biasa fenomenal. Nama seseorang yang sangat dominan. Bahkan bisa dikatakan nama paling dominan dalam sejarah NBA; Wilt Chamberlain.
Wilt Chamberlain adalah salah satu pemain dgn tinggi 7 kaki pertama yang dimiliki NBA pada masa itu. Begitu dominan sehingga hingga kini sejarah hanya mencatat 1 nama yang pernah mencatat 100 angka dalam 1 pertandingan; Wilt Chamberlain.

Tim lain mulai mencari cara untuk menundukkan Chamberlain, yaitu menunda nunda waktu ketika sudah memimpin. Tim lawan Chamberlain mulai bermain Passing game sepanjang pertandingan. Khawatir apabila bola lepas ke tangan tim Sixers (tim Chamberlain kala itu) maka Chamberlain akan menunjukkan dominasinya.
Penonton mulai malas untuk menonton NBA, kursi mulai kosong, pendapatan menurun.
Pernah satu kali Philadelphia 76ers kalah dengan angka 24-26!!!
Pada titik inilah, seseorang bernama Danny Biasone mencetuskan ide peraturan 24 second violation. Peraturan yang pada dasarnya mengharuskan sebuah tim untuk melakukan tembakan ke ring dalam waktu 24 detik setelah inbound.
Ketika peraturan ini diterapkan, NBA menjadi sebuah kompetisi yang menarik untuk ditonton, angka yang dicetakpun meningkat. Dan mulailah revolusi Fastbreak yang dicetuskan pelatih legendaris Boston Celtics Red Auerbach, dipopulerkan oleh Magic Johnson, dan dibuat indah dengan High Flying Dunk Michael Jordan.
Tapi mungkin yang paling menarik adalah, bahwa pencipta peraturan 24 second violation, Danny Biasone tidak pernah satu kalipun bermain basket.
Mungkin, teori berikut ini berlaku universal; Bahwa orang luar bisa melihat lebih dalam daripada orang dalam itu sendiri.


Danny Biasone, dulu dan sekarang