Monday, August 07, 2006

 
BASKETBALL IS FASHION?
OR FASHION IS BASKETBALL?

Basket itu nggak bisa jauh dari fashion. Atau lebih gamblangnya lagi, Gaya. Itulah mengapa REF slogannya Basketball is Fashion is Basketball.
Bukan hanya belakangan ini, tapi sudah sejak tahun 50an. Tentunya dengan pendekatan masing-masing.
Basket dimulai sebagai olahraga pengganti. Pengganti olahraga utama Amerika para saat itu yang semua menggunakan lapangan outdoor.
Guru olahraga bernama James A Naismith membutuhkan olahraga indoors yang akan tetap membuat anak-anak muridnya aktif selama musim dingin. Maka diciptakanlah Bola Basket.
There's nothing stylish about that.
But how it developed was surprising even to James A Naismith himself.
Basketball, adalah sebuah kata yang tidak bisa lepas dari NBA, kiblat dari dunia bola basket. NBA adalah yang bertanggung jawab membuat bola basket sebagai olahraga yang gaya. Dan
Kalau anda berpikir gaya itu baru muncul di tahun 90an maka anda salah. Semua dimulai pada tahun 50an!
NBA adalah sebuah liga yang dibuat oleh para pemilik klub Hoki Es yang sibuk mencari cara untuk membuat sasana olahraga mereka tetap penuh selama season kompetisi Hoki Es usai.
Di tahun-tahun awal kompetisi berjalan, semua orang sibuk mempromosikan NBA. Klub klub memainkan belasan pertandingan eksebisi sebelum kompetisi dimulai. Dengan sengaja mereka memasukkan unsur "gaya" ke dalam pertandingan untuk membuatnya menarik.
Namun unsur gaya tersebut belum seberapa dibandingkan dengan dampak yang diberikan oleh Harlem Globetrotters terhadap dunia bola basket.
Harlem Globetrotters didirikan oleh seorang pengusaha Yahudi yang melihat potensi bisnis pada sekelompok anak-anak kulit hitam yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bola basket.
Dengannya Harlem Globetrotters bermain di seluruh Amerika Serikat. Membangun reputasi di Amerika dengan kostumnya yang khas dan meruntuhkan mitos yang mengatakan bahwa orang kulit hitam tidak bisa main basket, tidak punya stamina, dan tidak bisa lompat. Imagine that! They use to say, Black men can't jump! By God, how wrong they were...
Mereka memperkenalkan no look pass, behind the back pass, prototipe dari Cross over, Ankle Break dengan kemampuan dribbling mereka. Dan jasa terbesar mereka adalah memperkenalkan dunia teknik: Slam Dunk.


Namun ada satu lagi mitos tentang kulit hitam yang belum mereka runtuhkan. Kulit hitam tidak bisa bermain dengan tekanan mental. Kulit hitam tidak punya mental juara. Untuk itu mereka kemudian membuat pertandingan eksebisi dengan juara NBA pada masa itu, Minneapolis Lakers dengan bintangnya George Mikan. Pertandingan tersebut ditonton oleh penonton dengan jumlah terbanyak dalam sejarah dunia bola basket Amerika. Pada pertandingan tersebut, Harlem Globetrotters menang.
Lakers kemudian meminta rematch, yang kembali dimenangkan Harlem Globetrotters. Kali ini dengan gaya permainan khas mereka, yaitu dengan gimmick komedi. Globetrotters mempermalukan Lakers. Dua kali.
Pengaruh Harlem Globetrotters pada NBA kemudian terasa ketika Clifford Swiftwater menjadi pemain kulit hitam pertama yang main di NBA, juga pemain Harlem pertama sebelum pada akhirnya mereka semua bermasukan ke NBA. NBA berubah untuk selamanya.
Disamping para pemain kulit hitam diatas, ada seorang pemain kulit putih yang juga memiliki gaya yang sama dengan pemain Harlem. Dia tergabung dalam klub New York Celtics (sebelum ekspansi ke Boston) yang sempat memainkan puluhan pertandingan eksebisi dengan Harlem Globetrotters. Namanya melambung ketika Celtics ekspansi ke Boston menjadi Boston Celtics dan dilatih Red Auerbach. Kelak ia dikenal dengan nama Mr Basketball, namanya adalah Bob Cousy.


Setelah itu bermunculan bintang bintang "gaya" NBA, Walt "Clyde" Frazier, Darryl "Dunkin"Dawkins, Wilt Chamberlain yang pernah mencetak 100 (!!!) angka dalam 1 pertandingan, dan tentunya Julius "Dr J" Erving.
Namun pada masa tersebut, konteks gaya masih hanya pada permainan. Pengaruh gaya pada fashion dimulai oleh seseorang dengan nama terbesar di dunia basket. Michael Jordan.
Michael memulai trend clean cut atau botak setelah sebelumnya trendnya adalah Afro yang dibawa oleh Dr J.
Michael yang memulai trend celana baggy atau gombrong.
Dan Michael memulai revolusi besar besaran dalam dunia basket, Sneakers.
Ketika Air Jordan1 keluar, Michael merasa tidak nyaman karena membuatnya terlihat seperti badut. Memang pada tahun 80an sepatu yang digunakan adalah Monocolor atau 1 tone warna.
Ketika Michael gunakan Air Jordan di pertandingan, NBA melarang dengan mengeluarkan statement sepatu Polycolor dilarang. Nike kemudian memaksa Michael terus menggunakan sepatunya.


Denda kemudian diberlakukan, setiap pertandingan Michael menggunakan sepatu tersebut ia diharuskan membayar sekian ratus dollar. Nike membayar denda, dan terus meminta Michael memakai sepatu Air Jordan. It became the most succesful marketing gimmick.
Merchandising meledak di tahun 90an, membuat bisnis Apparel laku keras. Orang kemudian mulai berpikir bagaimana cara menjual Apparel mereka, endorsement semakin membumbung tinggi melebihi yang sudah ada.
Musisi Hip Hop mulai menggunakan Jersey di video klip mereka, pakaian basket menjadi Pop. Karena trend, semua orang berburu mencari dan akhirnya Bola Basket menjadi sebuah industri.
Since then, Basketball became the sport we know today.
The sport that will always relate itself with fashion, and fashion with sport.




Allen Iverson

perhatikan perubahan signifikan dalam gaya pemain NBA

Walt "Clyde" Frazier


Comments: Post a Comment



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?