"Basketball is Life is Basketball"

Basket dan bahasa inggris

Kemarin ada seseorang berkata kepada saya "Kenapa sih Blognya harus pake bahasa inggris?"
Saya menjawab balik dengan pertanyaan "Kenapa sih? Nggak ngerti?"

Kami langsung terlibat dalam obrolan yang sebenarnya nggak penting penting amat, tapi seru.

Menurutnya, kalau bahasa Indonesia akan lebih banyak yang mengerti.
Saya pun setuju, makanya nggak semua blog disini ditulis dalam bahasa inggris. Tapi, Basket adalah olahraga Amerika Serikat dimana istilah istilahnya menggunakan bahasa inggris dan kadang beberapa diantaranya susah diartikan dalam bahasa indonesia.
Apa Indonesianya:
Rebound? Lurusin rambut?
Alley Oop? Oper Nombok?
Behind the back pass? Operan di balik punggung? Kayak jurus silat malah!
Clutchshots?
Fade away jumper? Lompatan menjauh?
Fastbreak? Mematahkan dengan cepat?
Basketball? Bola keranjang? Terdengar seperti persekutuan laki laki mata keranjang.

Harus berapa banyak lagi istilah-istilah basket yang ngaco bermunculan karena di Indonesia-kan?
Lets face it, some things a better left alone in English.
Karena itu tidak aneh apabila bahasa inggris tidak terhindarkan dalam dunia basket.
Berhubung sebenarnya saya kurang suka mencampur aduk bahasa indonesia dan inggris dalam satu kalimat (bukan dalam satu tulisan) Maka saya sering bertutur dalam satu kalimat utuh menggunakan bahasa inggris.
Contoh kalimat yang saya tidak suka:
"You knowlah, kemarin waktu saya lagi enjoying vacation sama anak anak, kami merasa fun bgt."
Kalimat diatas terdengar seperti orang yang justru nggak gitu bisa bahasa inggris.
Bedakan dengan:
"Yesterday, me and the kids had such fun enjoying our holiday"
Gini kan enak...

Prinsip yang sama diberlakukan terhadap REF Basketball Clothing ketika ditanya mengapa REF begitu bangga menjadi sebuah merk Indonesia (alasan mengapa logonya berwarna merah putih adalah untuk mencirikan Indonesia) tapi sering menggunakan bahasa inggris tidak hanya pada produknya, tapi juga pada materi promosinya.
Bedanya adalah, selain alasan di atas, REF juga butuh untuk sedikit mainstream di umur awal bisnis ini.
REF Basketball Clothing, untuk yang belum pernah dengar, adalah Clothing Store pertama yang bertema Basket dengan pendekatan Fashion. Bukan memberikan barang-barang tiruan jersey NBA dan bukan sekedar baju baju bertuliskan jargon basket tanpa estetik. Tidak semahal Nike, namun tidak kalah gaya dengan And1.
REF juga menggunakan tulisan dan kalimat dalam bahasa inggris karena bahasa inggris sangat lekat dengan basket. Tapi REF juga melakukan itu untuk menarik perhatian konsumen yang saat ini masih western minded.


REF butuh untuk mencuri perhatian, dan seperti juga berbelanja buah di pasar, cara paling mudah untuk bisa diterima oleh sebuah lingkungan adalah dengan menyamakan bahasa.
Ingat bagaimana Ibu kita suka tiba-tiba berlogat jawa kalau ketemu pedagang jawa dan berubah logat jadi betawi kalau bertemu pedagang betawi?
Itu adalah cara Sang Ibu untuk bisa diterima pedagang dengan tujuan bisa dimurahkan harganya.

REF melakukan hal yang sama. Menyamakan bahasa dengan penggemar basket di Indonesia pada umumnya saat ini, bahasa Inggris.
After all, bottom line, REF is still a business. We search for profit.

And Basketball, is amazing.
It doesn't matter English or Indonesia.
It needs no translation.

Bring your ball with you,
Wear your sneakers,
Get to the court,
Step in,
And we'll speak the same language.
All around the world.